BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCROMIS SP )”
Ikan Nila (Oreocromis sp)
merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak terdapat di
perairan umum Indonesia. Ikan Nila juga adalah salah satu ikan konsumsi
dan merupakan kelompok penting yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
* Cara pengembangbiakan ikan
nila (Oreocromis Sp)
Cara atau teknik
pengembangbiakan ikan nila yang biasa dilakukan yaitu melalui kegiatan
budidaya. Dalam kegiatan budidaya ikan nila ada beberapa tahap yang
harus dilaksanakan antara lain : tahap pembesaran, tahap pemijahan dan
tahap pembenihan.
A. Tahap Pembesaran
Yang
di lakukan dalam tahap pembesaran yaitu proses pemeliharaan ikan dengan
cara pemberian pakan atau makana, perawatan wadah atau kolam tempat
pemeliharaan ikan tersebut, kontrol pertumbuhan ikan dan kontrol
kualitas air. Tahap pembesaran dilakukan pada saat induk ikan
meninggalkan anaknya atau benih setelah penetasan sampai dengan ikan
tersebut menjadi dewasa atau ikan tersebut menjadi calon induk dan siap
di panen.
B. Tahap
Pemijahan
Sebelum tahap pemijahan atau perkawinan induk ikan
nila, terlebih dahulu dilakukan seleksi calon induk.
Ciri-ciri calon induk ikan
nila yang digunakan dalam proses pemijahan adalah sebagai berikut :
‡
Potongan tubuh
kekar
‡ Sisik besar dan rata
‡ Warna tubuh tidak kusam
‡ Sehat dan tidak cacat
Induk
ikan nila yang digunakan harus berumur kurang lebih 5 – 6 bulan dengan
berat tubuh kurang lebih 100 – 500 gram. Cara pemijahan induk ikan nila
adalah induk ikan nila jantan dan betina di taruh didalam satu bak
pemijahan yang kosong dan di isi air. Kemudian induk di biarkan bersama,
maka dengan sendiri induk jantan akan mendekati induk betina dan pada
saat itu induk betina akan mengeluarkan telurnya dan dalam waktu yang
bersamaan pula induk jantan menghamburkan spermanya, maka terjadilah
pembuahan telur. Pelepasan telur terjadi beberapa kali dalam
jarak waktu beberapa menit. Waktu yang dibutuhkan untuk pemijahan tidak
lebih dari 10 – 15 menit. Sekali bertelur induk ikan nila akan
mengeluarkan telur sebanyak 300 – 3.000 butir, tergantung berat dan umur
induk ikan nila betina.
C. Tahap Pembenihan
Setelah
proses pemijahan, telur ikan yang telah dibuahi di pungut oleh induk
betina dan di kulum didalam rongga mulut untuk dieramkan. Selama
mengerami telurnya induk ikan nila betina tidak makan hingga tubuhnya
tampak kurus. Telur ikan nila yang dierami didalam rongga mulut induk
betina akan menetas selama 2 hari anak ikan nila (burayak) yang baru
menetas masih mengandung kantong kuning telur. Burayak ini akan tetap
tinggal didalam mulut induknya kurang lebih 5 – 7 hari yaitu sampai
kuning telurnya habis. Setelah itu burayak mulai mencari makan diluar
mulut induknya. Ketika burayak itu masih lemah dan baru belajar berenang
induk ikan nila masih tetap mengiring dan melindungi. Setelah burayak
bisa berenang dengan kuat induk ikan nila betina mulai meninggalkan
anaknya, dan selanjutnya masuk pada tahap pembesaran.
*Pakan / Makanan
Pakan
atau makanan yang digunakan untuk budidaya ikan nila ada 2 jenis yaitu
pakan alami dan pakan buatan.
A. Pakan alami
yaitu
pakan yang diperoleh langsung dari alam berupa plankton dan jenis-jenis
hewan lainnya. Jenis-jenis pakan alami yang biasa dipakai untuk
budidaya ikan nila adalah :
‡
FITOPLANKTON
‡ ZOOPLANKTON
‡
CACING
‡ SIPUT
‡
JENTIK NYAMUK
Pakan alami untuk ikan nila biasa diberikan pada saat ikan
masih burayak atau masih berukuran kecil.
B. Pakan Buatan
Pakan
buatan atau pakan tambahan adalah pakan yang telah diolah dengan
menggunakan berbagai macam bahan – bahan. Jenis pakan buatan yang
dipakai untuk budidaya ikan nila dan pallet. Pakan buatan untuk ikan
nila biasa diberikan pada saat pembesaran hingga panen.
0 ko